Senin, 31 Agustus 2015

Prinsip pelatihan SDM dan analisis kebutuhan Pelatihan SDM


A.  Prinsip-prinsip pelatihan
Prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam latihan supaya latihan yang dijalankan berjalan sesuai dengan harapan adalah meliputi:
1.      Individual differences
Dalam pelaksanaan latihan harus diingat adanya perbedaan perseorangan dari para pengikutt latihan baik latar belakang pendidikan, pengalaman maupun keinginannya. Oleh karena itu, sifat, waktu dan cara latihan perlu direncanakan sematang mungkin.
2.      Relation to job analysis
Dalam hal ini, latihan atau pendidikan harus dikaitkan secara erat dengan job analysis dari jabatan yang akan dipangku pada masa yang akan datang.
3.      Motivation
Para pengikut latihan akan merasa terangsang atau termotivasi jika diwaktu yang akan datang diharapkann adanya perbaikan bagi dirinya. Perbaikan ini bisa berwujud kenaikan upah atau kenaikan jabatan.
4.      Active participation
Para pengikut latihan hendaknya dipacu untuk turut aktif mengambil bagian dalam kegiatan latihannya. Jenis pendidikan yang monoton sebaiknya dihindari karena akan mendatangkan kebosanan dan pengikut latihan diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pelatihnya sehingga partisipasi yang diinginkan benar-benar dapat terwujud.
5.      Selection of trainees
Kerana perbedaan-perbedaan individu seperti dikemukakan di atas selalu ada dalam perusahaan maka sebaiknya pengikut latihan sebaiknya diseleksi terlebih dahulu untuk menemukan personal yang benar-benar berminat sehingga program latihan akan berhasil dengan memuaskan.
6.      Selection of trainer
Pengajar dalam latihan harus benar-benar diperhatikan kualifikasinya karena pengajar yang kurang berpenidikan, kurang berminat dan tidak memiliki kesanggupan mengajar hanya akan mendatangkan hasil latihan yang kurang memuaskan.
7.      Trainer training
Para pelatih dalamm program latihan harus sudah memperoleh pendidikan khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Perlu disadari bahwa seorang yang pandai dalam salah satu bidang belum tentu bisa berperan sebagai seorang pelatih yang baik.
8.      Training method
Metode latihan yang diberikan harus cocok atau sesuai dengan pengikut latihan. Metode kuliah sebaiknya tidak diberikan dalam latihan mandor dan akan lebih sesuai untuk latihan staf atau manajer.
9.      Principes of training
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai asas belajar. Pengikut latihan akan lebih memahami isi latihan jika materi latihan yang diberikan adalah dari hal yang mudah dahulu untuk kemudian dilanjutkan pada masalah yang lebih sulit.

B.  Analisis kebutuhan pelatihan
Dalam buku karangan Ike Kusdyah rahmawati, 2007. Terdapat langkah-langkah dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, yakni:
1.      Evaluasi prestasi
Melakukan monitoring pada setiap karyawan dan hasilnya dibandingkan dengan standar prestasi atau target rekrutmen. Karyawan yang mempunyai hasil prestasi kurang atau dibawah standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Mengindikasikan organisasi perlu mengadakan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
2.      Analisis persyaratan kerja
Organisasi perlu mengetahui kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan. Karena jika karyawan diserahi tugas atau pekerjaan. Tetapi tidak memiliki keterampilan yang mendukung pekerjaan tersebut maka karyawan tersebut membutuhkan pelatihan.


3.      Analisis organisasi
Analisis organisasi bertujuan meninjau kembali apakah tujuan organisasi secara keseluruhan sudah tercapai atau belum. Tujuan organisasi secara keseluruhan perlu di tinjau kembali apakah memang sudah mencapai target atau belum. Apabila organisasi tidak atau belum mencapai target dengan efektif maka  menajemen perlu program pelatihan.
4.      Survei sumber daya manusia
Seluruh manajemen dan karyawan diminta menjelaskan masalah dan hambatan yang dihadapi selama program ini berlangsung untuk mengetahui tindakan apa yg akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar