Islam
sebagai agama Allah yang sempurna, memberikan petunjuk kepada manusia tentang
bidang usaha yang halal, cara berusaha, dan bagaimana manusia harus mengatur
hubungan dengan sesama mereka supaya
memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama dan dapat menjalin interaksi dengan orang lain dan menciptakan kesejahteraan
serta kemakmuran hidup bagi segenap manusia.
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk ciptaan allah swt yang lainnya, sehingga karakteristik dan juga potensi
manusia sering dibicarakan dalam al-Quran. Ayat-ayat al-Quran yang menerangkan
tentang diciptakannya manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, diberi seperangkat
alat potensial yang berupa pendengaran, penglihatan, akal, dan hati.
Kemampuan
kejiwaan merupakan sumber daya insani (sumber daya manusia) yang dimiliki oleh
manusia. Dengan seperangkat organ tubuh yang diberikan oleh Allah swt kepada
manusia, manusia mempunyai daya atau potensi (kekuatan) yang apabila
dikembangkan akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, dan akan
menjadikan manusia yang sadar akan tanggung jawabnya baik tanggung jawabnya
sebagai hamba Allah swt dan sebagai khalifah Allah swt.
Manusia
mempunyai sumber daya yang meliputi daya tubuh, daya hidup, dan daya akal.
Apabila keempat daya tersebut dikembangkan, maka akan menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas dalam artian beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur
dan mampu menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah swt dan sebagai khalifah
Allah swt.
Dalam
hadits Rasulullah, Beliau bersabda : sesungguhnya bekerja mencari rezki yang
halal itu merupakan kewajiban setelah ibadah fardhu (HR. Tabrani dan
Baihaqi).
Dalam
islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian (biyadilu) dan tidak cengeng.
Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Quran maupun hadists yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti: Amal
yang paling baik adalah pekerjaan yang
dilakukan dengan cucuran keringatnya sendiri
(HR. Abu Dawud).
Islam
memandang bahwa bekerja merupakan suatu kewajiban bagi setiap insane. Karena
dengan bekerja seseorang akan memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup dirinya dan juga keluarganya serta dapat memberikan maslahat
bagi masyarakat disekitarnya.
Islam Juga mengajarkan bahwa pekerjaan harus
dilaksanakan oleh orang yang mengetahuinya dengan ilmu atau dengan ilmu atau
dengan kata lain pekerjaan harus dikerjakan oleh orang yang ahli dibidangnya.
Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran dalam Firmannya :
“…dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.
(QS: Al-Israa’[17] : 36)
Allah
mengingatkan manusia agar mencegah keburukan dengan tidak berucap apa yang
tidak diketahui, jangan mengaku tahu apa yang engkau tidak ketahui, jangan
mengaku tahu apa yang engkau tidak ketahui, termasuk dalam hal ini mengaku punya
pengetahuan atau kompetensi di suatu bidang padahal dia tidak memilikinya. Ayat
ini menuntun manusia jika bekerja menggunakan pendengaran, penglihatan dan hati
sebagai alat-alat untuk meraih pengetahuan.
Dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia, pelatihan termasuk bagian dari pengembangan karyawan
(development of personnel) sebagai satu unsure untuk memenuhi memenuhi syarat
dasar kemampuan kerja (ability to work) untuk mencapai prestasi kerja. Hal
tersebut ditujukan pada sasaran akhir yaitu pendayagunaan SDM secara optimal
dengan tepat orang, tepat jabatan dan tepat waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar