Sabtu, 27 Juni 2015

epidemiologi sosial dan perilaku



DEFINISI EPIDEMIOLOGI SOSIAL
1.      Berkman dan Kawachi (2000), mendefinisikan epidemiologi sosial “the branch of epidemiology that studies the social distribution and social determinants of  states of health.” Artinya cabang dari epidemiologi yang mempelajari distribusi dan determinan sosial dari kesehatan.

2.      Social epidemiology is the study of relations betwen social factors and disease in human populations. It may be broadly interpreted to subsume differential occurrence of any “risk factor” or health outcome across groups categorized according to any of a number of socially defined dimensions. Primary among the axes of social distinction in contemporary Western societies are race/ethnicity, gender, and socioeconomic class/position. -JS Kaufman, “Modern Epidemiology” (2008), artinya epidemiologi sosial adalah studi tentang hubungan antara faktor sosial dan penyakit pada populasi manusia. yang secara luas ditafsirkan untuk menggolongkan kejadian berbeda dari setiap "faktor risiko" atau outcome kesehatan di seluruh kelompok yang dikategorikan berdasarkan salah satu dari sejumlah dimensi yang ditentukan secara sosial. Dasar antara sumbu perbedaan sosial dalam masyarakat Barat kontemporer adalah ras / etnis, gender, dan sosial ekonomi kelas / posisi.

3.      Syme  (2000), argues that social epidemiology deals with two essential aspects: (a) family, neighbourhood, community, and social group and, (b) risk and factors and diseases, if one accepts that individuals are embedded in societies and population. One can postulate that the health of individuals is embedded in population health. Artinya Syme berpendapat bahwa epidemiologi sosial meliputi dua aspek penting: (a) keluarga, lingkungan,  komunitas, dan kelompok sosial dan (b) risiko dan faktor dan penyakit. Jika seseorang menerima bahwa individu hidup dalam masyarakat dan populasi, seseorang dapat dikatakan bahwa kesehatan
individu terkait dalam kesehatan penduduk.

4.      Social epidemiology deals with the questions "What is and what determines health and  disease. "Social epidemiology focuses on the identification of health potentials like social Qualifications and support of occupational or health risks like stress, risk behavior, social  isolation etc. It provides the quantitative measurement of Reviews These risks and potentials on well-  being, quality of life, disease and mortality (University of Bielefeld, 2005).  Artinya, epidemiologi sosial dengan pertanyaan berupa "Apa itu dan apa yang menentukan kondisi sehat dan sakit." Epidemiologi sosial berfokus pada mengidentifikasi potensi kesehatan seperti Kualifikasi sosial dan adanya dukungan dari risiko kerja atau kesehatan seperti stres, perilaku yang berisiko , isolasi sosial dan lain-lain. pengukuran kuantitatif berupa Ulasan terhadap resiko dan potensi pada kesejahteraan, kualitas hidup, penyakit dan mortalitas

5.      Krieger (2001) defines social epidemiology as distinguished insistence on explicitly  Investigating the social determinants of population distributions of health, disease, and wellbeing, rather than treating such determinants as mere background to biomedical phenomena. Tackling this task requires attention to theories, concepts, and methods conducive to  illuminating intimate links between our bodies and the body politic. Artinya, mendefinisikan epidemiologi sosial sebagai penekanan yang dikemukakan secara eksplisit dalam menginvestigasi determinan sosial terhadap distribusi populasi yang sehat, penyakit, dan kesejahteraan, dan tidak hanya memberikan perlakukan determinan pada fenomena biomedis belaka. Menangani tugas ini memerlukan perhatian untuk teori, konsep, dan metode yang kondusif untuk memperjelas hubungan mendalam antara tubuh kita dan lembaga politik.

KESIMPULAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI SOSIAL
Sehingga dapat disimpulkan bahwa epidemiologi social merupakan sebuah sub ilmu dari epidemiologi yang dimana di dalamnya mempelajari tentang distribusi dan determinan kehidupan social serta masalah-masalah dalam masyarakat yang dikaitkan dengan peran individu dalam suatu kelompok atau komunitas social yang kaya akan budaya, adat istiadat, ras/etnis dan social ekonomi dengan perilaku  sehat.

DEFINISI EPIDEMIOLOGI PERILAKU
1.      Behavioural epidemiology is concerned with the distribution and determinants of behaviours that are linked with disease, and thus, takes up where traditional epidemiology leaves off (Jeffery, 1989). Artinya  epidemiologi Perilaku adalah yang berkaitan dengan distribusi dan determinan dari perilaku yang dihubungkan dengan penyakit. Dengan demikian, hal ini dibutuhkan dalam epidemiologi tradisional.
2.      Behavioural epidemiology is Studies the role of behavioural factor in health. Artinya  Studi peran faktor perilaku dalam kesehatan. (dalam buku epidemiologi for Public Health practice by Robert H.Friis dan Thomas A. Sellers)
3.      Behavioural epidemiology  involves the study of the role of behavioral factors in health, disease, or death in human population. Typical factor examined include substance use, activity level, dietary choices, and sexual practices.a proposed framework for classifying the various phases of study in behavioral epidemiology include: (a)establishing links between behaviors and health outcomes, (b) developing measures of the behavior, (c) identifying influences on the behaviors, (d) evaluating interventions designed to modify the behaviors, and (e) translating research into practice. Artinya epidemiologi Perilaku melibatkan studi tentang peran faktor perilaku dalam kesehatan, penyakit, atau kematian dalam populasi manusia. Faktor khas yang diteliti termasuk penggunaan narkoba, tingkat aktivitas, pola makan, dan praktik seksual. kerangka yang diusulkan untuk mengklasifikasikan berbagai tahapan studi epidemiologi perilaku meliputi: (a) membangun hubungan antara perilaku dan hasil kesehatan, (b) mengembangkan langkah-langkah dari perilaku, (c) mengidentifikasi pengaruh pada perilaku, (d) intervensi mengevaluasi dirancang untuk memodifikasi perilaku, dan (e) menerjemahkan penelitian ke dalam praktek. (Sallis, J.F., Owen, N., and Fotheringham M.J. (2000). Behavioralepidemiology: A systematic framework to classify phases of research on health promotion and disease prevention. Annals of behavioral medicine 22(4):294-298)


KESIMPULAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI PERILAKU
disimpulkan bahwa epidemiologi perilaku merupakan ilmu epidemiologi yang berkaitan dengan distribusi dan determinan dari perilaku. Factor yang khas dari epidemiologi perilaku adalah dimana masalah-masalah terkait dengan perilaku individu dilihat dari cirinya seperti penggunaan narkoba, tingkat aktivitas, pola makan, dan praktik seksual.

2 komentar: