Minggu, 02 November 2014

SEJARAH PENDEKATAN KESMAS: KESEHATAN MASYARAKAT ERA REVOLUSI BAKTERIOLOGI (1875-1950)



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Kesehatan masyarakat berawal dari adanya metologi yunani yakni Asclepius dan Higeia, tapi sebelum adanya metologi tersebut Kesehatan Masyarakat  telah lebih dulu diceritakan dalam Al-Quran dan bahkan dalam ajaran Islam, Kesehatan Masyarakat mendapat kedudukan yang sangat penting. Hal ini tampak dalam berbagai dalil dalam Al-Quran QS Al-Mudassir: 1-5, QS Al-Araf, dan bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Turmizi, Nabi SAW bersabda bahwa bersuci itu separuh dari iman.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1.    Bagaimanakah Sejarah Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950) ?
2.    Siapa sajakah tokoh yang memegang peranan penting dalam Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)

C.  Tujuan
1.    Untuk Mengetahui Sejarah Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)
2.    Untuk Mengetahui tokoh yang memegang peranan penting dalam Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kesehatan Masyarakat dalam Al-Qur’an
Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan manusia sebaik-naik mahluknya, karena itu manusia tidak diciptakan agar tunduk kepada alam. Justeru sebaliknya alam semesta yang tunduk kepada manusia agar manusia dapat memanfaatkannya dalam kehidupannya dan mengabdikan diri kepada-Nya sesuai yang tersebut dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 29
هُو الذ ي خلق لكم مافي الارض....(٢٩)       
Terjemahan:
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu...
       Semua yang ada di dunia ini seperti, bulan, bintang, matahari, malam, dan siang, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gunung, lembah, udara, tanah, air, api, dan sungai dan lautan semuanya di beri kodrat untuk menjadi faktor bagi kepentingan dan kemasalahan manusia, kerana rahmat itu, manusia memperoleh karunia berupa hak-hak asasi tempat tinggal dan memanfaatkan pemberian Allah tsb untuk memperoleh kehidupan yang bahagia (QS Al-baqarah: 36 dan Al-A’raf : 24-25)

Terjemahan:
36. dan Kami berfirman: Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup samapi waktu yang ditentukan

Terjemahan:
24. Allah berfirman: “turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan
25. Allah berfirman: “ di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati sdan di bumi itu pula kamu dibangkitkan.
       Dengan hak-hak tersebut dibebani tugas hidup berinadah dan memakmurkan kehidupan (tugas isti’mar) di dunia ini sesuai yang tersebut dalam Al-Quran Surah Hud: 61  Terjemahan:


61. ...dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurannya, karena itu mohonlah ampu-Nya, kemudian bertobatlah kepadanya. Sesungguhnya tuhanku amat dekat (rahmatnya) lagi memperkenankan doa hamba-Nya.”
Dan menegakkkan ajaran  Allah (tugas istikhlaf) seperti yang tersebut dalam Al-Quran surah Al-An’am: 165 sebagai berikut:


Terjemahan:
165. dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi....
       Sehingga mereka dapat mengaktualisasikan tujuan hidup dan kodrat mereka sebagai khalifah dan Hamba Allah. Kemajuan dan kemakmuran Manusia hanya dapat diperoleh dengan usaha dan kerja keras serta diiringi doa kepada Allah. Untuk itu peranan ilmu pengetahuan sebagai sokoguru tidak boleh diabaikan. Karena Al-Quran menegaskan derajat kemulian diberikan kepada orang-orang yang beriman yang diberi ilmu pengetahuan  Al-Quran  juga telah mengisyaratkan bagaimana upaya mengembangkan pengetahuan melalui penelitian ilmiah memperoleh kebenaran meskipun kebenaran itu bersifat relative jika dibandingkan dengan wahyu sesuai ayat Al-Quran dalam surah Al-Mudatsir: 18-25, sebagai yang artinya.:
18. sesungguhnya Dia telah memikirkan dan menetapka (apa yang ditetapkannya)
19. maka celakalah dia! Bagaimanakah Dia menetapkan?
20. kemudian celakalah dia ! bagaimanakah Dia menetapkan?
21. kemudian dia memikirkan
22. sesudah itu dia bermasam muka dan merenggut
23. kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri
24. lalu dia berkata:”(Al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)
25. ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.”
       Namun demikian,  hasil penelitian ilmiah memberikan sumbangsih bagi kemajuan peradaban dan kehidupan umat manusia
       Dalam bab ini diungkapkan bagaimana kaum intelektual berusaha mencari inovasi yang sangat berpengaruh dan membawa kemajuan dalam kehidupan masyarakat khususnya yang berkenaan dengan bidang kesehatan masyarakat
       Pada triwulan ke 3 abad ke 19 merupakan era dimana pergerakan sanitasi berkembang sangat pesat, menyebar secara sukses hingga ke kota-kota besar Eropa.  Dapat dibuktikan berkurangnya penyakit di wilayah yang dialiri limbah, meningkatnya persediaan air, jalan beraspal, dsan berkurangnya urbanisasi. Pada waktu yang samainovasi sedang terjadi di rumah sakit, yang menekankan kesehatan dan profesionalitas ilmu perawatan dan administrasi. Ini dibarengi dengan terobosan raksasa dalam menetapkan aplikasi ilmu kuman dan imunologi praktis dan ilmiah.

B.  Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)
Selama paruh  pertama abad ke 19, terjadi beberapa kemajuan luar biasa di bidang kesehatan Masyarakat. Kondisi kehidupan di eropa dan di inggris tetap tidak saniter dan industrialiasasi menyebabkan semakin banyaknya penduduk berada di kota. Namun, metode pertanian yang lebih baik menyebakan perbaikan gizi bagi banyak orang.
Tahun 1849, epidemi kolera menyerang london. Dr. John Snow mempelajari epidemi ini dan mengajukan hipotesis Bahwa penyakit ini disebakan oleh konsumsi air dari pompa broad street. Dia memperoleh izin untuk melepas pegangan pompa, dan epidemi pun selesai. Tindakan snow sangat luar biasa karena berlangsung sebelum penemuan bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit. Teori yang dominan saat itu tentang penyakit menular adalah teori miamas. Menurut teori ini, uap atau bau tak sedap (miasmas)yang keluar dari tanah merupakan sumber dari banyak penyakit. Teori miamas tetap terkenal sampai abad ke 19
Di amerika pada tahun 1850, Lemuel Shattuck menyusun laporan kesehatan untuk persemakmuran Massachusetts yang menggarisbawahi perlunya kesehatan Masyarakat untuk negara bagian ini. Termasuk di dalamnya rekomendasi untuk pembentukan dewan kesehatan pengumpulan data statistik vital, penerapan tindakan yang saniter, dan penelitian penyakit. Shattuck juga merekomendasikan pendidikan kesehatan dan pengendalian pajanan terhadap alkohol, asap rokok, makanan tidak bermutu, dan ramuan tabib. Walaupun beberapa rekomendasinya perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat diterapkan (Massachusetts Board Of Health  belum terbentuk sampai  tahun 1869), hal yang signifikan dari laporan Shattuck begitu sedemikian rupa sehingga 1850 menjadi masa kunci di dalam kesehatan masyarakat amerika, tahun iru menandai dimulainya era modern kesehatan masyarakat
Kemajuan nyata dalam pemahaman mengenai penyebab berbagai penyakit menular berlangsung pada seperempat abad terakhir abad ke 19. Salah satu kendala pada kemajuan itu adalah teori perkembang biakan spontan, pemikiran yang menyatakan organisme hidup dapat berkembang dari benda anorganik atau benda tak hidup. Serupa dengan teori ini adalah pemikiran bahwa satu jenis mikroba dapat berubah menjadi jenis oraganisme yang lain.
Di tahun 1862, Louis Pasteur  dari perancis   mengajukan teori kuman penyakit. Selama tahun 1860 dan 1870. Dia dan beberapa lainnya melakukan eksperimen dan obervasi dan mendukung teorinya dan menumbangkan teori perkembang biakan spontan
Ilmuwan jerman Robert Koch merupakan Orang yang mengembangkan kriteria dan prosedur-prosedur penting untuk membuktikan pendapat bahwa mikroba tertentu dan bukan mikroba lain, yang menyebabkan penyakit tertentu. Demontrasi pertamanya dengan basillus antraks berlangsung pada tahun 1876. Antara tahun 1877 sapai akhir abd ke 19 , identitas sejumlah agens penyakit bakterial berhasil dipastikan termasuk diantaranya penyebab gonorhea, tifus, lepra, kolera, tuberculosis, difteri, tetanus, pnemonia, pes, dan disentri. Periode ini (1875-1900) lebih dikenal dengan julukan periode bakteriologis kesehatan masyarakat
Walau kebanyakan temuan ilmiah di akhir abad ke 19 terjadi di eropa, cukup banyak prestasi kesehatan masyarakat yang terjadi di amerika. Undang-undang pertama yang melarang susu bermutu rendah disahkan pada tahun 1856, survei kebersihan pertama dilakukan di new york  tahun 1864, dan american people health association didirikan tahun 1872.

C.  Pasteur, cohn, dan Koch
Dari tahun 1850 ke tahun 1870. Louis Pasteur, seorang professor ilmu kimia Perancis, dengan hebat mengembangkan basis untuk ilmu kuman modern sebagai batu penjuru kesehatan masyarakat. Pasteur L. menetapkan suatu bukti ilmiah, yang bersifat eksperimen untuk teori kuman dengan demonstrasinya pada 1854 tentang microbial anaerobic pada peragian. Antara 1856 dan 1860 mengungkapkan bagaimana untuk mencegah anggur dari produksi cacat dalam kaitan dengan pencernaan dari organism asing oleh/dengan pemanasan anggur pada suatu temperature tertentu sebelum pengemasan (pembotolan) untuk membunuh ragi yang undesired. Ini menjelaskan suatu proses yang disebut sterilisasi. Selanjutnya Pasteur diminta untuk menyelidiki kematian ular sutera yang mengancam industry sutera perancis. Ia menemukan jasad renik (1865) yang menyebabkan penyakit pada ulat sutera. Pasteur melanjutkan lagi penyelidikannya dalam mengembangkan imunologi dengan mengaktifkan vaksin. Ia memproduksi vaksin dari perlemahan suatu kekuatan organisme. Pada tahun 1881, ia menyuntik induk ayam dengan kultur kolera ayam yang disusutkan dalam sebuah eksperimen. Pada 1883 ia memproduksi suatu vaksin untuk luka babi, dan kemudian pada tahun 1884-1885, ia menemukan vaksin untuk penyakit anjing gila. Penyakit anjing gila ini, secara luas ditakuti sebagai penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Pasteur memberi alasan bahwa penyakit ini mempengaruhi system nervus dan ditularkan melalui air liur. Pada tahun1885, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun dari Alsace digigit oleh seekor anjing. Dokter local yakin bahwa anak tersebut akan meninggal karena penyakit anjing gila, tetapi mengijinkan Pasteur, seorang nonphysician (bukan dokter) untuk memberikan vaksin kepada anak laki-laki tersebut dengan tujuan pengebalan/imunisasi. Joseph Meistern  anak laki-laki tersebut selamat, dan kasus serupa dibawa ke Pasteur dan dengan sukses mengimunisasi. Pasteur dikritik oleh kalangan medis, tetapi kedua-duanya- masyarakat awam dan kalangan ilmiah- segera mengenali konstribusinya yang mahabesar terhadap kesehatan masyarakat.
Ferdinand Cohn (1828-1898), professor ilmu tumbuh-tumbuhan (Botani) pada Universitas Breslau, mengembangkan ilmu kuman dan karakteristik media jasad renik, serta mendidik suatu generasi kunci sebagai peneliti mikrobiologi. Salah seorang siswa, Robert Koch (1843-1910), seorang pegawai medis salah satu pedesaan di Jerman, menyelidiki anthrax dengan menggunakan tikus-tikus yang disuntik dengan darah lembu sakit. Penyakit yang mematikan hingga 20 generasi. Koch mengembangkan teknik bacteriologic dalam menemukan organism yang menyebabkan anthrax, kemudian membuktikan transmisi penyakit spesifik oleh jasad renik spesifik.
Pada 1882, Koch memimpin Komisi Pengawas Kolera Jerman yang mengunjungi Mesir dan India pada tahun 1883, mengisolasi dan mengidentifikasi Vibro Cholerae, yang mengantarnay sebagai penerima Hadiah Nobel. Ia juga membuktikan kemanjuran penyaringan air (filtration) dalam pencegahan transmisi penyakit enteric termasuk kolera. Pada tahun 1883, Koch mengadaptasikan teori atas penyabab penyakit dari Clinician-Pathnologist Jacob Henle (1809-1885), berbagai bentuk dan ukuran bakteri yang menjadi penyebab penyakit.
Koch-Henle membuat teori ini menjadi kaku dan membatasi identifikasi penyebab dari banyak penyakit, tetapi mereka adalah tokoh penting dalam penetapan teori kuman dan basis ilmu kuman yang ilmiah. Teori ini disesuaikan kemudian oleh Evans (1976) terhadap agen penyakit-penyakit non infectious, seperti cholesterol, terkait dengan penekanan epidemiologi terhadap penyakit noninfectious.

D.  Vector-Born Disease
Sebuah studi transmisi penyakit yang menggambarkan pentingnya vektor (mereka yang dapat membawa suatu penyakit tanpa mempertunjukan gejala klinis) pada transmisi dipteri, penyakit tifus dan radang selaput otak dan sumsung tulang belakang.
       Penyakit manusia dan binatang parasit diselidiki sepanjang abad ke 19, mencakup penyakit cacing guinea, cacing pita, filariasis, dan penyakit hewan seperti demam lembu texas. David bruce menunjukkan transmisi nagana, suatu penyakit kuda Cattland, pada suku zululand, afrika selatan. Pada tahun 1894-1895 disebabkan oleh agen trypanosoma ditularkan oleh lalat tse-tse.  Mendorong ke arah metoda pengendalian penyakit transmisi lingkungan. Alexander Yesin dan Shibasabro Kitasato, menemukan baksil wabah suatu penyakit tahun 1894, dan pas tahun 1898 epidemologist perancis L. Simmond menemukan bahwa wabah tersebut adalah suatu penyakit disebarkan oleh kutu ke manusia.
       Agen berkenaan dengan Malaria dikenali oleh angkatan perang prancis, ahli bedah Alphonse Laveran (hadiah nobel pro, 1907) di Algeria pada tahun 1880. Nyamuk dicurigai menjadi agen dengan metode transmisi oleh banyak peneliti abad ke 19, dan pada tahun 1879, Ronald Ross (1902), seorang anggota angkatan perang britania mengobati di India, Patrick Manson di Inggris dan Benvenutto Grassi di Roma mempertunjukkan transmisi malaria oleh Nyamuk Anopheles, Dengue Fever (demam kuning), yang mungkin terbawa oleh para budak dari afrika adalah penyakit endemik di selatan Amerika Serikat tetapi tersebar di kota Besar utara sebagai penyebab kematian di abad ke 18. Penyebaran penyakit dengue fever di philadepia 1798 membunuh 896 orang di New York membunuh 732 orang pada tahun 1795, 2.086 pada tahun 1803. Carribean dan Amerika adalah pusat endemik dengan kedua-duanya, demam kuning dan Malaria. Pembasmian demam kuning juga mendukung penetapan teori benih kuman sebagai teori penyakit menular melawan teori miasma.

 
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari uraian diatas, terlihat ketekunan dan kegiatan para imuwan barat dalam mengaktualisasikan tugas kemanusiaan dan kemakmuran bumi melalui pengembangan pengetahuan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan pengetahuan hasil temuan mereka, berbagai penyakit dapat diatasi. Dan atas dasar ini dapat dipahami makna firman Allah yang menegaskan perubahan nasib kaum terkait dengan usaha mereka memperbaiki diri mereka. Dan karena itu, ketinggalan yang menimpa umat dan bangsa di banding dengan kemajuan barat harus dimulai dari perbaikan dan pembaharuan dalam diri  dan masyarakat secara harmonis melaksanakan tugas isti’mar dan tugas istikhlaf.

B.  Saran
Semoga untuk ke depannya penemuan-penemuan dalam bidang bakteriologi dapat ditingkatkan sehingga beberapa penyakit menular yang belum ditemukan penyebabnya dapat disembuhkan.



DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta:Rineka Cipta

McKenzie, James F, dkk. 2007. Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Penerbit buku Kedokteran

Naiem, Furqaan, dkk. 2006. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Makassar: Penerbit Alauddin Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar