BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesehatan
masyarakat berawal dari adanya metologi yunani yakni Asclepius dan Higeia, tapi
sebelum adanya metologi tersebut Kesehatan Masyarakat telah lebih dulu diceritakan dalam Al-Quran
dan bahkan dalam ajaran Islam, Kesehatan Masyarakat mendapat kedudukan yang
sangat penting. Hal ini tampak dalam berbagai dalil dalam Al-Quran QS
Al-Mudassir: 1-5, QS Al-Araf, dan bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan
oleh Ahmad, Muslim dan Turmizi, Nabi SAW bersabda bahwa bersuci itu separuh
dari iman.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dari
makalah ini, yaitu:
1. Bagaimanakah Sejarah Kesehatan Masyarakat di
Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950) ?
2. Siapa sajakah tokoh yang memegang peranan
penting dalam Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)
C.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui Sejarah Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi
Bakteriologi (1875-1950)
2.
Untuk Mengetahui tokoh yang memegang peranan penting dalam Kesehatan
Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kesehatan
Masyarakat dalam Al-Qur’an
Allah
subhanahu wa ta’ala telah menciptakan manusia sebaik-naik mahluknya, karena itu
manusia tidak diciptakan agar tunduk kepada alam. Justeru sebaliknya alam
semesta yang tunduk kepada manusia agar manusia dapat memanfaatkannya dalam
kehidupannya dan mengabdikan diri kepada-Nya sesuai yang tersebut dalam Al-Quran
surah Al-Baqarah: 29
هُو
الذ ي خلق لكم مافي الارض....(٢٩)
Terjemahan:
29.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu...
Semua yang ada di dunia ini seperti, bulan, bintang, matahari,
malam, dan siang, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gunung, lembah, udara, tanah, air,
api, dan sungai dan lautan semuanya di beri kodrat untuk menjadi faktor bagi
kepentingan dan kemasalahan manusia, kerana rahmat itu, manusia memperoleh
karunia berupa hak-hak asasi tempat tinggal dan memanfaatkan pemberian Allah tsb
untuk memperoleh kehidupan yang bahagia (QS Al-baqarah: 36 dan Al-A’raf : 24-25)
Terjemahan:
36.
dan Kami berfirman: Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,
dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup samapi waktu
yang ditentukan
Terjemahan:
24.
Allah berfirman: “turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi
sebagian yang lain, dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat
mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan
25.
Allah berfirman: “ di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati sdan di
bumi itu pula kamu dibangkitkan.
Dengan hak-hak tersebut dibebani tugas hidup berinadah dan
memakmurkan kehidupan (tugas isti’mar) di dunia ini sesuai yang tersebut dalam
Al-Quran Surah Hud: 61 Terjemahan:
61.
...dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurannya,
karena itu mohonlah ampu-Nya, kemudian bertobatlah kepadanya. Sesungguhnya
tuhanku amat dekat (rahmatnya) lagi memperkenankan doa hamba-Nya.”
Dan
menegakkkan ajaran Allah (tugas
istikhlaf) seperti yang tersebut dalam Al-Quran surah Al-An’am: 165 sebagai
berikut:
Terjemahan:
165. dan Dialah yang
menjadikan kamu khalifah di bumi....
Sehingga mereka dapat mengaktualisasikan tujuan
hidup dan kodrat mereka sebagai khalifah dan Hamba Allah. Kemajuan dan
kemakmuran Manusia hanya dapat diperoleh dengan usaha dan kerja keras serta diiringi
doa kepada Allah. Untuk itu peranan ilmu pengetahuan sebagai sokoguru tidak
boleh diabaikan. Karena Al-Quran menegaskan derajat kemulian diberikan kepada
orang-orang yang beriman yang diberi ilmu pengetahuan Al-Quran juga telah mengisyaratkan bagaimana upaya
mengembangkan pengetahuan melalui penelitian ilmiah memperoleh kebenaran
meskipun kebenaran itu bersifat relative jika dibandingkan dengan wahyu sesuai
ayat Al-Quran dalam surah Al-Mudatsir: 18-25, sebagai yang artinya.:
18. sesungguhnya Dia
telah memikirkan dan menetapka (apa yang ditetapkannya)
19. maka celakalah dia!
Bagaimanakah Dia menetapkan?
20. kemudian celakalah
dia ! bagaimanakah Dia menetapkan?
21. kemudian dia
memikirkan
22. sesudah itu dia
bermasam muka dan merenggut
23. kemudian dia
berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri
24. lalu dia
berkata:”(Al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari
orang-orang dahulu)
25. ini tidak lain
hanyalah perkataan manusia.”
Namun demikian, hasil penelitian ilmiah memberikan sumbangsih bagi
kemajuan peradaban dan kehidupan umat manusia
Dalam bab ini diungkapkan bagaimana kaum
intelektual berusaha mencari inovasi yang sangat berpengaruh dan membawa kemajuan
dalam kehidupan masyarakat khususnya yang berkenaan dengan bidang kesehatan
masyarakat
Pada triwulan ke 3 abad ke 19 merupakan
era dimana pergerakan sanitasi berkembang sangat pesat, menyebar secara sukses hingga
ke kota-kota besar Eropa. Dapat
dibuktikan berkurangnya penyakit di wilayah yang dialiri limbah, meningkatnya
persediaan air, jalan beraspal, dsan berkurangnya urbanisasi. Pada waktu yang
samainovasi sedang terjadi di rumah sakit, yang menekankan kesehatan dan
profesionalitas ilmu perawatan dan administrasi. Ini dibarengi dengan terobosan
raksasa dalam menetapkan aplikasi ilmu kuman dan imunologi praktis dan ilmiah.
B.
Kesehatan
Masyarakat di Era Revolusi Bakteriologi (1875-1950)
Selama
paruh pertama abad ke 19, terjadi
beberapa kemajuan luar biasa di bidang kesehatan Masyarakat. Kondisi kehidupan di
eropa dan di inggris tetap tidak saniter dan industrialiasasi menyebabkan
semakin banyaknya penduduk berada di kota. Namun, metode pertanian yang lebih
baik menyebakan perbaikan gizi bagi banyak orang.
Tahun
1849, epidemi kolera menyerang london. Dr. John Snow mempelajari epidemi ini
dan mengajukan hipotesis Bahwa penyakit ini disebakan oleh konsumsi air dari
pompa broad street. Dia memperoleh izin untuk melepas pegangan pompa, dan
epidemi pun selesai. Tindakan snow sangat luar biasa karena berlangsung sebelum
penemuan bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit. Teori yang dominan
saat itu tentang penyakit menular adalah teori miamas. Menurut teori ini, uap
atau bau tak sedap (miasmas)yang keluar dari tanah merupakan sumber dari banyak
penyakit. Teori miamas tetap terkenal sampai abad ke 19
Di
amerika pada tahun 1850, Lemuel Shattuck menyusun laporan kesehatan untuk persemakmuran
Massachusetts yang menggarisbawahi perlunya kesehatan Masyarakat untuk negara
bagian ini. Termasuk di dalamnya rekomendasi untuk pembentukan dewan kesehatan pengumpulan
data statistik vital, penerapan tindakan yang saniter, dan penelitian penyakit.
Shattuck juga merekomendasikan pendidikan kesehatan dan pengendalian pajanan
terhadap alkohol, asap rokok, makanan tidak bermutu, dan ramuan tabib. Walaupun
beberapa rekomendasinya perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat diterapkan (Massachusetts
Board Of Health belum terbentuk sampai tahun 1869), hal yang signifikan dari laporan Shattuck
begitu sedemikian rupa sehingga 1850 menjadi masa kunci di dalam kesehatan
masyarakat amerika, tahun iru menandai dimulainya era modern kesehatan
masyarakat
Kemajuan
nyata dalam pemahaman mengenai penyebab berbagai penyakit menular berlangsung
pada seperempat abad terakhir abad ke 19. Salah satu kendala pada kemajuan itu
adalah teori perkembang biakan spontan, pemikiran yang menyatakan organisme
hidup dapat berkembang dari benda anorganik atau benda tak hidup. Serupa dengan
teori ini adalah pemikiran bahwa satu jenis mikroba dapat berubah menjadi jenis
oraganisme yang lain.
Di
tahun 1862, Louis Pasteur dari perancis mengajukan teori kuman penyakit. Selama tahun 1860
dan 1870. Dia dan beberapa lainnya melakukan eksperimen dan obervasi dan
mendukung teorinya dan menumbangkan teori perkembang biakan spontan
Ilmuwan
jerman Robert Koch merupakan Orang yang mengembangkan kriteria dan
prosedur-prosedur penting untuk membuktikan pendapat bahwa mikroba tertentu dan
bukan mikroba lain, yang menyebabkan penyakit tertentu. Demontrasi pertamanya
dengan basillus antraks berlangsung pada tahun 1876. Antara tahun 1877 sapai
akhir abd ke 19 , identitas sejumlah agens penyakit bakterial berhasil
dipastikan termasuk diantaranya penyebab gonorhea, tifus, lepra, kolera, tuberculosis,
difteri, tetanus, pnemonia, pes, dan disentri. Periode ini (1875-1900) lebih
dikenal dengan julukan periode bakteriologis kesehatan masyarakat
Walau
kebanyakan temuan ilmiah di akhir abad ke 19 terjadi di eropa, cukup banyak
prestasi kesehatan masyarakat yang terjadi di amerika. Undang-undang pertama
yang melarang susu bermutu rendah disahkan pada tahun 1856, survei kebersihan pertama
dilakukan di new york tahun 1864, dan
american people health association didirikan tahun 1872.
C.
Pasteur,
cohn, dan Koch
Dari tahun 1850 ke tahun 1870. Louis
Pasteur, seorang professor ilmu kimia Perancis, dengan hebat mengembangkan
basis untuk ilmu kuman modern sebagai batu penjuru kesehatan masyarakat.
Pasteur L. menetapkan suatu bukti ilmiah, yang bersifat eksperimen untuk teori
kuman dengan demonstrasinya pada 1854 tentang microbial anaerobic pada
peragian. Antara 1856 dan 1860 mengungkapkan bagaimana untuk mencegah anggur
dari produksi cacat dalam kaitan dengan pencernaan dari organism asing
oleh/dengan pemanasan anggur pada suatu temperature tertentu sebelum pengemasan
(pembotolan) untuk membunuh ragi yang undesired. Ini menjelaskan suatu proses
yang disebut sterilisasi. Selanjutnya Pasteur diminta untuk menyelidiki kematian
ular sutera yang mengancam industry sutera perancis. Ia menemukan jasad renik
(1865) yang menyebabkan penyakit pada ulat sutera. Pasteur melanjutkan lagi
penyelidikannya dalam mengembangkan imunologi dengan mengaktifkan vaksin. Ia
memproduksi vaksin dari perlemahan suatu kekuatan organisme. Pada tahun 1881,
ia menyuntik induk ayam dengan kultur kolera ayam yang disusutkan dalam sebuah
eksperimen. Pada 1883 ia memproduksi suatu vaksin untuk luka babi, dan kemudian
pada tahun 1884-1885, ia menemukan vaksin untuk penyakit anjing gila. Penyakit
anjing gila ini, secara luas ditakuti sebagai penyakit yang ditularkan ke
manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Pasteur memberi alasan bahwa
penyakit ini mempengaruhi system nervus dan ditularkan melalui air liur. Pada
tahun1885, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun dari Alsace digigit oleh
seekor anjing. Dokter local yakin bahwa anak tersebut akan meninggal karena
penyakit anjing gila, tetapi mengijinkan Pasteur, seorang nonphysician (bukan
dokter) untuk memberikan vaksin kepada anak laki-laki tersebut dengan tujuan
pengebalan/imunisasi. Joseph Meistern
anak laki-laki tersebut selamat, dan kasus serupa dibawa ke Pasteur dan
dengan sukses mengimunisasi. Pasteur dikritik oleh kalangan medis, tetapi
kedua-duanya- masyarakat awam dan kalangan ilmiah- segera mengenali
konstribusinya yang mahabesar terhadap kesehatan masyarakat.
Ferdinand Cohn (1828-1898), professor
ilmu tumbuh-tumbuhan (Botani) pada Universitas Breslau, mengembangkan ilmu
kuman dan karakteristik media jasad renik, serta mendidik suatu generasi kunci
sebagai peneliti mikrobiologi. Salah seorang siswa, Robert Koch (1843-1910),
seorang pegawai medis salah satu pedesaan di Jerman, menyelidiki anthrax dengan
menggunakan tikus-tikus yang disuntik dengan darah lembu sakit. Penyakit yang
mematikan hingga 20 generasi. Koch mengembangkan teknik bacteriologic dalam
menemukan organism yang menyebabkan anthrax, kemudian membuktikan transmisi
penyakit spesifik oleh jasad renik spesifik.
Pada 1882, Koch memimpin Komisi Pengawas
Kolera Jerman yang mengunjungi Mesir dan India pada tahun 1883, mengisolasi dan
mengidentifikasi Vibro Cholerae, yang mengantarnay sebagai penerima Hadiah
Nobel. Ia juga membuktikan kemanjuran penyaringan air (filtration) dalam
pencegahan transmisi penyakit enteric termasuk kolera. Pada tahun 1883, Koch
mengadaptasikan teori atas penyabab penyakit dari Clinician-Pathnologist Jacob
Henle (1809-1885), berbagai bentuk dan ukuran bakteri yang menjadi penyebab
penyakit.
Koch-Henle membuat teori ini menjadi
kaku dan membatasi identifikasi penyebab dari banyak penyakit, tetapi mereka
adalah tokoh penting dalam penetapan teori kuman dan basis ilmu kuman yang
ilmiah. Teori ini disesuaikan kemudian oleh Evans (1976) terhadap agen
penyakit-penyakit non infectious, seperti cholesterol, terkait dengan penekanan
epidemiologi terhadap penyakit noninfectious.
D.
Vector-Born
Disease
Sebuah
studi transmisi penyakit yang menggambarkan pentingnya vektor (mereka yang
dapat membawa suatu penyakit tanpa mempertunjukan gejala klinis) pada transmisi
dipteri, penyakit tifus dan radang selaput otak dan sumsung tulang belakang.
Penyakit manusia dan binatang parasit diselidiki sepanjang
abad ke 19, mencakup penyakit cacing guinea, cacing pita, filariasis, dan
penyakit hewan seperti demam lembu texas. David bruce menunjukkan transmisi
nagana, suatu penyakit kuda Cattland, pada suku zululand, afrika selatan. Pada
tahun 1894-1895 disebabkan oleh agen trypanosoma ditularkan oleh lalat tse-tse.
Mendorong ke arah metoda pengendalian penyakit
transmisi lingkungan. Alexander Yesin dan Shibasabro Kitasato, menemukan baksil
wabah suatu penyakit tahun 1894, dan pas tahun 1898 epidemologist perancis L.
Simmond menemukan bahwa wabah tersebut adalah suatu penyakit disebarkan oleh
kutu ke manusia.
Agen berkenaan dengan Malaria dikenali oleh angkatan perang
prancis, ahli bedah Alphonse Laveran (hadiah nobel pro, 1907) di Algeria pada
tahun 1880. Nyamuk dicurigai menjadi agen dengan metode transmisi oleh banyak peneliti
abad ke 19, dan pada tahun 1879, Ronald Ross (1902), seorang anggota angkatan perang
britania mengobati di India, Patrick Manson di Inggris dan Benvenutto Grassi di
Roma mempertunjukkan transmisi malaria oleh Nyamuk Anopheles, Dengue Fever
(demam kuning), yang mungkin terbawa oleh para budak dari afrika adalah penyakit
endemik di selatan Amerika Serikat tetapi tersebar di kota Besar utara sebagai
penyebab kematian di abad ke 18. Penyebaran penyakit dengue fever di philadepia
1798 membunuh 896 orang di New York membunuh 732 orang pada tahun 1795, 2.086 pada
tahun 1803. Carribean dan Amerika adalah pusat endemik dengan kedua-duanya,
demam kuning dan Malaria. Pembasmian demam kuning juga mendukung penetapan
teori benih kuman sebagai teori penyakit menular melawan teori miasma.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas,
terlihat ketekunan dan kegiatan para imuwan barat dalam mengaktualisasikan tugas
kemanusiaan dan kemakmuran bumi melalui pengembangan pengetahuan sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan pengetahuan hasil temuan mereka,
berbagai penyakit dapat diatasi. Dan atas dasar ini dapat dipahami makna firman
Allah yang menegaskan perubahan nasib kaum terkait dengan usaha mereka memperbaiki
diri mereka. Dan karena itu, ketinggalan yang menimpa umat dan bangsa di
banding dengan kemajuan barat harus dimulai dari perbaikan dan pembaharuan
dalam diri dan masyarakat secara
harmonis melaksanakan tugas isti’mar dan tugas istikhlaf.
B.
Saran
Semoga untuk ke depannya
penemuan-penemuan dalam bidang bakteriologi dapat ditingkatkan sehingga
beberapa penyakit menular yang belum ditemukan penyebabnya dapat disembuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta:Rineka
Cipta
McKenzie,
James F, dkk. 2007. Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Penerbit buku Kedokteran
Naiem,
Furqaan, dkk. 2006. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Makassar: Penerbit
Alauddin Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar