BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Istilah gaya
hidup merupakan salah satu istilah yang populer pada zaman sekarang.
Symbol-simbol moderenisme
bisa teridentifikasi lewat persoalan gaya hidup. Menurut Susanto (2003), gaya hidup adalah perpaduan antara
kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak
berdasarkan pada norma yang berlaku. Selain itu, Gaya
hidup sehat adalah segala upaya
untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Mencegah
sakit adalah lebih mudah dan
murah daripada mengobati seseorang apabila jatuh sakit.
Salah satu cara untuk mencegah
hal tersebut adalah dengan bergaya
hidup sehat.
Psikologi
gaya hidup merupakan hal-hal yang membicarakan konsekuensi dan interaksi dari factor-faktor
perilaku gaya hidup yang meliputi : makan, minum alkohol, merokok, penggunaan obat-obat
terlarang,
aktivitas fisik
dan praktik seksual.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang, rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apakah definisi gaya hidup?
2. Bagaimanakah model gaya hidup?
3. Apa sajakah perilaku gaya hidup sehari-hari,
4. Apa sajakah factor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup?
5. Apa sajakah penyakit akibat gaya hidup?
C.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui
definisi gaya hidup.
2.
Untuk mengetahui model gaya hidup.
3.
Untuk Mengetahui
perilaku gaya hidup sehari-hari.
4.
Untuk mengetahui factor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup.
5.
Untuk mengetahui penyakit
akibat gaya hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Gaya Hidup
Pada
awal tahun 1980-an Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mengakui
munculnya
konsep gaya
hidup dan mengemukakan
definisi
sebagai berikut:
“Lifestyles are patterns of (behavioural) choices from
the alternatives that are available to
people according to their socio-economic circumstances and the ease with which
they are able to choose certain ones over others. (WHO 1986: 118)”.
Definisi
awal 'gaya hidup' mengakui unsur kontekstual
pilihan dan bagaimana pilihan
dapat dibatasi oleh faktor-faktor di luar kendali dari individu tetapi tidak menentukan perilaku, yang dianggap sebagai kunci dalam hal menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Memang WHO menyatakan: 'ini adalah salah satu tanggung jawab WHO untuk memastikan gaya hidup.
Psikologi gaya hidup,
dapat diartikan sebagai
akibat dan interaksi dari perilaku gaya hidup, termasuk pola makan, minum alkohol, merokok, memakai
narkoba, aktivitas fisik dan berhubungan seksual. Gaya hidup sangat berkaitan dengan
bagaimana membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial-ekonomi yang disandangnya.
Menurut Lisnawati
(2001) gaya hidup sehat menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang mengarah
pada upaya memelihara kondisi fisikfisik, mental dan social berada dalam
keadaan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur, makan, pengendalian
berat badan, tidak merokok atau minum-minuman beralkohol, berolahraga secara
teratur dan terampil dalam mengelola stres yang dialami. Sejalan dengan
pendapat Lisnawati, Notoatmojo (2005) menyebutkan bahwa perilaku sehat (healthy
behavior) adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai gaya
hidup yang sehat diperlukan pertahanan yang baik dengan menghindari kelebihan
dan kekurangan yang menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat menurunkan system kekebalan
tubuh sehingga penyakit mudah menyerang.
B. Perilaku Gaya Hidup Sehari-Hari (Lifestyle daily Behaviour)
Perilaku gaya
hidup sehari-hari adalah Gaya hidup yang dilakukan dan
dibatasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kehidupan
sehari-hari sebagian
besar orang
melibatkan empat aspek: tidur,
bepergian, bekerja dan merawat anak-anak,
dan rekreasi (Buckworth dan Dishman 2002).
1.
Tidur
Tidur adalah satu-satunya
aspek kehidupan sehari-hari seseorang ketika tidak ada pilihan gaya hidup yang
lain selain tidur itu sendiri. Namun, kapan, dimana dan seberapa baik orang itu
tidur akan mempengaruhi pilihan gaya hidup yang mereka perbuat dan pada
akhirnya akan mempengaruhi
gaya hidupnya
2.
Bepergian
Ketika kita melakukan
perjalanan atau bepergian, maka kita akan melakukan aktivitas fisik, makan dan
tentunya merokok di tempat-tempat umum. Beberapa orang
yang bepergian atau yang melakukan perjalanan biasanya menggunakan alat
transportasi, tapi ada juga sebagian
orang sering lainnya yang berjalan kaki untuk pergi ke tempat bekerja, sekolah atau perguruan tinggi.
3.
Bekerja, merawat anak-anak dan tanggung jawab lainnya
Bekerja dan merawat anak-anak, anggota keluarga yang
cacat atau orang tua yang berusia tua adalah pekerjaan utama bagi
kebanyakan orang dan sebagian besar pekerjaan ini tetap dilakukan. Di tempat kerja kebanyakan orang akan makan setidaknya satu kali makan dan kualitas makanan yang tersedia, dapat mempengaruhi tubuh manusia itu. Makanan sehat maupun tidak sehat tentu akan memiliki dampak terhadap status
gizinya.
4.
Kegiatan rekreasi
Pola
aktivitas rekreasi telah berubah secara dramatis dengan timbulnya televisi dan
kemudian video, DVD, komputer dan permainan komputer. Keterkaitan antara waktu yang dihabiskan dalam kegiatan
menetap tersebut dan tingkat obesitas dan kurangnya waktu yang dihabiskan dalam
kegiatan aktifitas fisik dan subyek
banyak memperoleh perhatian adalah anak-anak.
C.
Model Gaya Hidup (Lifestyle
Models) dan Faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Model lingkungan
dan gaya hidup dari penyakit sangat berbeda dari model medis dan genetik karena
penjelasan model lingkungan
dan gaya hidup untuk penyakit yang berbasis di sosial, bukan
proses biologi. teori lingkungan fokus pada faktor-faktor penyakit seperti
bahan makanan orang miskin, lingkungan individu, radiasi matahari, polusi,
obat-obatan, bahan kimia, perumahan yang tidak tidak layak, sanitasi, kepadatan penduduk dan lingkungan biologi
(Chavarria 1989; Hume -Hall 1990; Foster 1995; semua dikutip dalam Hansen dan
Easthope 2007)
Model
Lifestyle menekankan peran pilihan individu dalam hubungan
kesehatan mengenai perilaku dan fokus pada faktor-faktor seperti aktivitas fisik dan mengkonsumsi alkohol. Model lifestyle juga menekankan tanggung jawab kepada diri sendiri, mereka
fokus pada faktor-faktor yang dianggap bisa menimbulkan
dampak atau efek dalam jangka pendek apalagi
yang memiliki konsekuensi/efek jangka panjang, dengan cara ini mereka berorientasi
pada masa depan, dengan penekanan pada menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit.
Dengan
demikian itu adalah model penyakit yang paling positif dengan potensi bagi individu untuk mengontrol kesehatan mereka sendiri. Penerimaan meningkatnya gaya hidup Model penyakit menciptakan tekanan untuk perubahan dalam
pendanaan penekanan jauh dari praktek kuratif terhadap promosi kesehatan dan kesehatan masyarakat.
Model
Lifestyle penyakit ini tidak baru tetapi sudah selama sembilan belas dan abad kedua puluh yang dimasukkan
dalam pembelajaran
untuk mengontrol
infeksi penyakit dalam mengembangkan
masyarakat industri. Selama 20 tahun penyakit menular menurun, dan sejarah bagaimana hal ini terjadi dapat ditemukan dalam teks klasik McKeown (1979),
dan penyakit kronis dengan faktor
penentu perilaku dan sosial telah
meningkat, sebagian sebagai perubahan fungsi dari penduduk kita dan
sebagian sebagai akibat dari gaya
hidup kita berubah. Ini memang perubahan
demografi dan penyakit parameter yang menghasut munculnya model gaya
hidup penyakit, yang Mengukur perilaku gaya hidup.
Pengukuran perilaku gaya hidup merupakan hal mendasar untuk mempelajari
perilaku gaya hidup dan konsekuensi mereka dan untuk mengevaluasi intervensi
yang bertujuan untuk mengubah perilaku. Mengukur jenis perilaku menimbulkan
sejumlah tantangan bagi psikolog. Instrumen harus valid, dapat diandalkan,
praktis, non-reaktif (artinya mereka tidak harus mengubah perilaku mereka tapi berusaha
untuk mengukur perilaku mereka) dan memiliki kemampuan yang lebih spesifik
(Buckworth dan Dishman 2002).
Orang-orang yang makan berlebihan, minum secara berlebihan
dan membuat gaya hidup yang negative selama berabad-abad dan saat ini peneliti telah membuktikan kebenarannya dan media
menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang baru dan merupakan masalah modern (Departemen
Kesehatan, kegiatan Fisik, Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan 2004; Mulvihill et al . Pemerintah HM 2007; 2005 Jones
et al. 2007).
Dulu Ada
banyak orang yang terjangkit dengan penyakit menular dalam waktu yang cukup
lama namun kini, jumlah kejadian penyakit menular yang telah menurun. Akan tetapi,
factor penyebab penyakit yang ada sekarang adalah kurang berolahraga atau
aktivitas fisik
(Departemen Kesehatan, Aktivitas Fisik, Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan 2004), karena meminum banyak alkohol (Pemerintah
HM 2007), kurang aman dalam melakukan hubungan seksual ( Centers for Disease Control (CDC)
2007), penggunaan obat-obatan terlarang (ONS 2007) dan makan yang tidak
teratur (Reilly dan Dorosty 1999; Fox dan
Hillsdon 2007). Saat ini Pentingnya untuk
mencoba memahami mengapa gaya hidup yang tidak sehat telah menjadi luas,
terutama pada masyarakat barat yang tampaknya akan melakukan praktek-praktek tersebut
yang dapat menghambat perkembangan suatu Negara ( WHO 1986) .
D.
Penyakit Akibat Gaya Hidup
(Lifestyle Disease)
1.
Obesitas
Kebiasaan makan yang
kurang sehat, makan terlalu banyak, jarang berolahraga, dan gaya hidup menetap
bisa menyebabkan obesitas. Tak hanya itu, orang yang mengalami kelebihan berat
badan juga bisa mengalami banyak masalah lain seperti kesulitan bernapas,
tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan lainnya
2.
Diabetes Tipe 2
Obesitas menjadi
penyebab penyakit lain seperti diabetes tipe II yang tidak bergantung pada
insulin dan biasa terjadi pada orang dewasa. The International Diabetes
Federation menunjukkan bahwa saat ini negara yang penduduknya paling banyak
mengalami diabetes tipe II adalah India, yaitu sekitar 40,9 juta orang.
3.
Arteriosklerosis
Ini adalah penyakit yang terjadi
ketika dinding pembuluh darah menebal dan menjadi tidak elastis. Atherosclerosis disebabkan oleh
lemak yang menempel di dinding arteri dan menyebabkan kelainan pada aliran
darah. Penyakit ini biasanya diikuti dengan sakit pada dada dan serangan
jantung. Tak hanya itu, atherosclerosis juga dikaitkan dengan obesitas dan
tekanan darah tinggi.
4.
Penyakit Jantung
Gaya hidup yang tak
sehat bisa mempengaruhi otot jantung dan dinding pembuluh darah. Faktor
penyebab utamanya adalah kebiasaan merokok, diabetes, dan kolesterol tinggi.
5.
Stroke
Stroke terjadi ketika
pembuluh darah ke otak terhalang, sehingga menyebabkan kurangnya oksigen pada
beberapa bagian otak.
6.
Kanker
Kanker disebabkan
adanya pertumbuhan sel yang tak biasa dan membahayakan kesehatan. Beberapa tipe
kanker disebabkan oleh gaya hidup dan kebiasaan buruk seperti merokok, terlalu
banyak di bawah matahari, dan konsumsi makanan yang mengandung karsinogen.
7.
Penyakit
Paru-Paru Obstruktif Kronis (COPD)
Chronic obstructive
pulmonary disease (COPD) disebabkan oleh kerusakan permanen pada alat
pernapasan. Penyakit ini bisa terjadi karena faktor seperti merokok dan polusi
udara.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Gaya hidup merupakan sesuatu hal yang dipengaruhi oleh
social ekonomi, apakah bisa mengontrol dengan gaya hidup sehat atau tidak.
2.
gaya hidup sehari-hari ada beberapa aspek, diantaranya
Tidur, bepergian, bekerja, merawat anak-anak dan tanggung jawab lainnya, kegiatan rekreasi
3. factor yang
mempengaruhi gaya hidup yaitu makanan, aktivitas fisik, minuman-minuman keras, merokok, praktik
sex (hubungan seksual), penggunaan obat-obat terlarang.
4.
Model gaya hidup
(lifestyle models) yaitu menekankan peran pilihan individu dalam hubungan
kesehatan mengenai perilaku dan fokus pada faktor-faktor gaya hidup seperti aktivitas
fisik dan mengkonsumsi alkohol.
5.
Penyakit akibat gaya hidup (lifestyle disease) yaitu penyakit paru-paru, obstruktif kronis (copd), kanker, stroke, penyakit jantung, arteriosklerosis,
diabetes tipe 2, obesitas.
B.
Saran
Diharapkan
agar literature mengenai hal ini tersedia di perpustakaan UIN alauddin
dikarenakan sulitnya menemukan buku atau referensi mengenai hal ini. Dan bahkan buku mengenai
permasalahan ini tidak ditemukan sama sekali dan tidak ada yang memuat mengenai
gaya hidup.
SUMBER PUSTAKA
Thirlaway,
katheryn and dominic upton. 2009. E-book: Psychology
of life style: promoting healthy behavior. New York: Routledge. hlm.9-60.
Yang diakses pada tanggal 25 nopember 2013
Hankonen, nelli.
2011. E-book: Academic Dissertation:
Psychosocial Processes of Health. Behaviour Change in a Lifestyle Intervention.
Department
of Lifestyle and Participation, Division of Welfare and Health Promotion,
National Institute for Health and Welfare, Helsinki, Finland. Yang diakses pada tanggal 25 nopember 2013