Pengaruh Depresi Ibu Hamil terhadap Tumbuh Kembang Anak
Masa Kehamilan bagi seorang wanita adalah sesuatu yang sangat didambakan, membayangkan sosok bayi yang lucu dalam buaian, membelai jari jemari kecil nan mungil serta memberikan si buah hati ASI ekslusif sebagai bukti cinta kasihnya. Namun terkadang selama periode kehamilan, ibu hamil justru merasa sedih, seperti tertekan, takut, stress, sedih bahkan mungkin putus asa. Ironisnya lagi kejadian wanita hamil yang merasakan depresi, stress, dan kecemasan selama mengandung bahkan menimpa 1 dari 4 wanita hamil. Depresi saat kehamilan, merupakan gangguan mood. Dimana Gangguan mood merupakan kelainan biologis yang melibatkan perubahan kimia pada otak. Saat kehamilan, perubahan hormon bisa mempengaruhi kimia otak yang berhubungan dengan depresi dan gelisah.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh situasi yang sulit, yang akhirnya menimbulkan depresi.
Permasalahan yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan termasuk depresi, selain berdampak pada ibu hamil juga bisa berimplikasi atau berpengaruh tidak baik terhadap kondisi kesehatan janin yang ada di dalam kandungan karena bayi dalam rahim sang Ibu, juga mengikuti rutinitas yang dilakukan ibunya, kemudian mengambil makanan dari apa yang dikonsumsi ibunya melalui plasenta, ikut merasakan apa yang dirasakan ibunya dan keterkaitan antara depresi ibu terhadap tumbuh kembang anak ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Tiffani Field, Ph. D dari Universitas of Miami Medical School, dimana berdasarkan penelitian yang sudah ia lakukan selama 20 tahun. Ia menemukan anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami depresi berat selama kehamilan akan memiliki kadar hormon stres tinggi, aktivitas otak yang peka terhadap depresi menunjukkan sedikit ekspresi, dan mengalami gejala depresi lain, seperti sulit makan dan tidur.
Ditambah lagi dengan penelitian lain yang dilakukan oleh John Hopkins, Blooberg School of Public Health. Menurutnya, ibu yang selama masa kehamilan mengalami depresi, beresiko melahirkan anak yang cenderung bertubuh pendek. Penelitian ini dilakukan terhadap sejumlah ibu dan bayi dalam waktu empat tahun. Sebanyak 17% ibu dari 6.550 ibu yang diteliti mengalalami depresi selama kehamilan hingga paska persalinan. Hasilnya setelah anak berusia empat tahun, hampir 50% anak memiliki tinggi badan di bawah rata-rata tinggi badan anak seusianya.
Hal ini dikarenakan Saat ibu mengalami depresi, maka ibu mengalami kesulitan memberikan nutrisi yang baik kepada bayinya. Khususnya untuk masalah menyusui. Ibu yang depresi akan sulit memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Inilah yang menjadi faktor utama penghambat pertumbuhan anak dalam jangka panjang
Oleh karena itu, untuk para wanita yang sedang hamil, jadikanlah masa hamil sebagai pengalaman yang menyenangkan dalam hidup dengan selalu konsultasi dengan para ahli kandungan, makan makanan yang sehat, cukup minum air, mengupayakan selalu dapat tidur dengan baik dan melakukan senam bagi ibu hamil. Disamping itu juga melakukan terapi kejiwaan supaya terhindar dari depresi, lebih meningkatkan keimanan dan tentunya Suami dan keluarga pun harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan depresi pada sang Ibu. Dukungan dari mereka akan besar manfaatnya untuk menciptakan mood yang baik bagi ibu dan janinnya, Sehingga pada saatnya nanti sang ibu dapat melahirkan anak–anak dengan kualitas mental dan fisik yang baik serta berkualitas.
Masya Alah..... ;)
BalasHapushm blognya ukhti serba kucing... mauku gigitki blogta' kurasa... :D